Koreksi harga (trader’s remorse)

Setelah breakout tingkatdukungan/tahanan, pada umumnya terjadi bahwa investor selanjutnya mempertanyakan tingkat harga yang baru tersebut. Sebagai contoh, setelah breakout di atas tingkat tahanan,pembeli dan penjual selanjutnya mempertanyakan validasi dari harga yang baru tersebut dan sebagian penjual mungkin memutuskan untuk menjual. Aksi ini menciptakan fenomena yang disebut dengan “trader remorse” (koreksi harga) dimana harga kembali ke tingkat dukungan tahanan semula.
Perhatikan breakout pada Phillips Morris, bagaimana breakout kemudian diikuit oleh koreksi harga di mana harga kembali ke tingkat tahana semula.
Aksi harga setelah periode “trader remorse” adalah sangat penting. Satu dari dua hal dapat terjadi setelah periode ini. Jika consensus menyatakan bahwa harga yang baru tidak mempunayi dasaratau jaminan, harga akan bergerak kembali ke tingkat semula. Jika consensus menyatakan bahwa harga yang baru mempunyai dasar, investor akan menerima harga tersebut, sehingga harga kemudian terus bergerak searah ke arah breakout.


Jika setelah periode “trader remorse”,consensus menyatakan bahwa harga yang baru yang lebih tinggi ternyata tidak mempunyai dasar,maka akan tercipta “bull trap”(atau “false breakout”). Seperti gambar di bawah, harga menembus tingkat tahanan di titik $67.50 (menarik kesimpulan pembeli yang mengharapkan harga akan bergerak naik), tetapi kemudian harga jatuh kembali ke bawah tingkat tahanan menginggalkan kumpulan pembeli tersebut memegang sekuritas yang harganya terlalu tinggi.



Hal sama terjadi, jika setelah periode “trader remorse” consensus menyatakan bahwa harga yang baru yang rendah ternyata tidak mempunyai dasar,maka akan tercipta “bear trap”.
Harga jatuh di bawah tingkat dukungan (menrik sekumpulan penjual yang mengharapkan harga akan bergerak turun), tetapi kemudian harga naik kembali ke atas tingkat dukungan meninggalkan kumpulan penjual tersebut keluar dari pasar.



Hal lain yang dapat terjadi setelah periode “trader remorse” adalah harapan investor mungkin berubah yang menyebabkan harga baru diterima. Dalam kasus ini, harga akan terus bergerak searah dengan arah breakout (yaiut naik jika breakout terjdi padatingkat tahanan atau turun jika breakout terjadi paa tingkat dukungan).



Cara terbaik untuk memperhitungkan harapan investor ketika breakout terjadi adalah dengan melihat volume perdangan yang ada. Jika harga menembus tingkat dukungan/tahanan dengan volume perdagangan yang rendah, ini menunjukkan bahwa harapan yang baru akan berlaku (dengan kata lain, hanya minoritas investor yang menyesal). Sebaliknya jika breakout terjadi pada volume perdagangan yang rendah dan periode “trader remorse” pada volume poerdagangan yang tinggi, ini menunjukkan bahwa mayoritas investor tidak menyukai harga yang baru tersebut.





Traders' remorse
Following the penetration of a support/resistance level, it is common for traders to question the new price levels. For example, after a breakout above a resistance level, buyers and sellers may both question the validity of the new price and may decide to sell. This creates a phenomena I refer to as "traders' remorse" where prices return to a support/resistance level following a price breakout.
Consider the breakout of Phillip Morris in Figure 13. Note how the breakout was followed by a correction in the price where prices returned to the resistance level.


The price action following this remorseful period is crucial. One of two things can happen. Either the consensus of expectations will be that the new price is not warranted, in which case prices will move back to their previous level; or investors will accept the new price, in which case prices will continue to move in the direction of the penetration.
If, following traders' remorse, the consensus of expectations is that a new higher price is not warranted, a classic "bull trap" (or "false breakout") is created. As shown in the Figure 14, prices penetrated the resistance level at $67.50 (luring in a herd of bulls who expected prices to move higher), and then prices dropped back to below the resistance level leaving the bulls holding overpriced stock.



Similar sentiment creates a bear trap. Prices drop below a support level long enough to get the bears to sell (or sell short) and then bounce back above the support level leaving the bears out of the market (see Figure 15).



The other thing that can happen following traders' remorse is that investors expectations may change causing the new price to be accepted. In this case, prices will continue to move in the direction of the penetration (i.e., up if a resistance level was penetrated or down if a support level was penetrated). [See Figure 16.]

A good way to quantify expectations following a breakout is with the volume associated with the price breakout. If prices break through the support/resistance level with a large increase in volume and the traders' remorse period is on relatively low volume, it implies that the new expectations will rule (a minority of investors are remorseful). Conversely, if the breakout is on moderate volume and the "remorseful" period is on increased volume, it implies that very few investor expectations have changed and a return to the original expectations (i.e., original prices) is warranted.